Assalamualaikum..
Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan pembahasan singkat yang
bersumber dari jurnal yang berjudul A Framework for Web Science, pembahasan
akan dilanjutkan ke bagian Penalaran Web.
PENALARAN
WEB
Kecerdasan Artifisial (AI) yaitu untuk membuat pemecah
masalah umum yang mampu beradaptasi dengan berbasis pada deskripsi dan
penalaran simbolis, sebuah penggerak yang kuat (dan bukti awal yang wajar) dalam
penelitian AI selama tahun 1960-an dan 1970-an, gagal total karena kesulitan
untuk menyesuaikan segala yang dibutuhkan oleh komputer hingga alasan mengenai
situasi yang sewenang-wenang. Kegagalan ini membawa kepada singkatan nama
‘GOFAI’ (Good Old Fashioned AI) untuk proyek tersebut.
Beberapa mengatakan kalau AI tidak dapat memikirkan semuanya hingga ada ikatan
yang kuat antar kondisi dimana penalaran komputer dan referensinya, koneksi
yang tidak disediakan oleh programmer yang memprogramnya.
Sebuah alternatif untuk GOFAI,
dapat diperdebatkan, adalah metode yang secara keseluruhan bodoh yang berdasar
pada komputasi (perhitungan) sintaks dan numeric, metode yang ‘kurang pintar’
ini (seperti PageRank, IR, NLP) berubah menjadi lebih efektif.
Memang ada yang berpendapat kalau Web dan terutama
proyek web semantic mengancam untuk
membuat semua kesalahan yang sama seperti GOFAI. Khususnya, keinginan untuk
membuat ontologi untuk membantu pembagian data dan selanjutnya dilihat
membutuhkan teori tentang semua yang berkonteks bebas.
A.
Cara Alternatif untuk melakukan Penalaran
Salah satu kandidat yang pasti
adalah penalaran asosiatif, dimana penalaran dengan basis asosiasi yang bisa
menjadi sangat tidak terduga dan personalisasi
menghilangkan suatu rangkaian pemikiran. Jadi, sebagai contoh, kasus
klasik dari penalaran asosiatif terdapat pada novel buatan Proust Remembrance
of Things Past. Dimana sang narrator paruh baya, saat memakan Madelaine yang
dicelup di teh, menemukan dirinya terbawa ke masa kecilnya di Combray, ketika
bibinya L’eonie selalu memberi Madelaine pada minggu pagi.
Tipe penalaran lainnya adalah
penalaran analogis, suatu tipe penalaran yang sangat tidak menentu yang manusia
gunakan secara sukses. Penalaran dengan analogi dikerjakan dengan menemukan
karakteristik yang sama antara dua subjek, dan menganggap kalau subjek itu
memiliki karakteristik yang sama lebih banyak terutama jika subjek A memiliki
sifat P, maka secala analogi subjek B memilikinya juga.
B.
Penalaran Dibawah Ketidaktetapan
Salah satu kandidat yang pasti
adalah penalaran asosiatif, dimana penalaran dengan basis asosiasi yang bisa
menjadi sangat tidak terduga dan personalisasi
menghilangkan suatu rangkaian pemikiran. Jadi, sebagai contoh, kasus
klasik dari penalaran asosiatif terdapat pada novel buatan Proust Remembrance
of Things Past. Dimana sang narrator paruh baya, saat memakan Madelaine yang
dicelup di teh, menemukan dirinya terbawa ke masa kecilnya di Combray, ketika
bibinya L’eonie selalu memberi Madelaine pada minggu pagi.
Tipe penalaran lainnya adalah
penalaran analogis, suatu tipe penalaran yang sangat tidak menentu yang manusia
gunakan secara sukses. Penalaran dengan analogi dikerjakan dengan menemukan
karakteristik yang sama antara dua subjek, dan menganggap kalau subjek itu
memiliki karakteristik yang sama lebih banyak terutama jika subjek A memiliki
sifat P, maka secala analogi subjek B memilikinya juga.
Web adalah sarana yang demokratis.
Penerbitan murah, berarti kita harus menghadapi inkonsistensi. Untuk Web
prinsip klasik ini dikenal sebagai ex falso quodlibet, bahwa konjungsi
(rangkaian) dari sebuah pernyataan dan negasinya akan mempengaruhi proposisi
apapun, terlihat sangat kuat.
Konten yang bersifat jahat
atau bohong akan tetap ada. Tetapi yang lebih penting, akan ada pertentangan
serius pada kepercayaan di segala bidang. Kekuatan sosial ini membuat
inkonsistensi menjadi tidak terelakkan di beberapa bagian Web dan tentu saja mendorong hal yang besar di
strategi penalaran AI, dimana system dirancang dengan ekspektasi untuk
mengatasi masalah dengan dasar pengetahuan kontradiktif, atau dimana
kemungkinan berlaku kalau sebuah pernyataan yang benar dalam suatu model pada
satu poin mungkin menjadi benar seterusnya.
Oleh karena itu salah satu
solusi untuk masalah inkonsistensi adalah dengan merubah strategi untuk
mengatasi kontradiksi saat mereka muncul. Contohnya, sesuatu di Web ditegaskan
oleh beberapa rumusan di dokumen, tapi dokumen berbeda tidak perlu dipercaya
pada tingkatan yang sama. Asosiasi dengan dokumen akan menjadi metadata dari
beberapa macam, yang mungkin membantu menentukan apakah pernyataan di satu
dokumen harus mengesampingkan negasinya.
Logika parakonsisten membatasi
efek dari inkonsistensi, dan sering membutuhkan hubungan semantic proposisi
yang digunakan di deduksi ( bukti bahwa falso quodlibet membutuhkan konjungsi
dari sebuah proposisi irelevan dengan sebuah kontradiksi), yang mencegahefek
dari penyebaran diluar pusat kontradiksi.
satu dari beberapa tipe logika
parakonsisten adalah logika berketerangan. Modal logika, yang mungkin
memperlakukan sumber Web sebagai dunia yang mungkin yang didalamnya terdapat
inkonsistensi yang buruk, tapi diantara yang diizinkan, akan menjadi sudut
pandang yang berbeda
Dalam hal Web Science, masalah “kebenaran”
logika untuk Web akan bergantung pada konteks, tujuan analisa dan
selanjutnya.Tapi jelas kalau merancang Web adalah penting untuk beberapa tujuan
dimana bukti dibutuhkan mengenai apa yang terjadi setelah ada beberapa
pernyataan ( sebagai contoh, dalam menemukan apakan informasi sudah digunakan
dengan benar atau tidak).
C.
Epistemologi Web
Komputer sudah merevolusi
epistemologi, dan Web diantara semuanya. Ide seperti web semantic memegang
kemungkinan perpanjangan otomatisasi pemrosesan informasi.
dengan mengizinkan catatan
tentang asal-usul dan masalah pokok pengetahuan generasi, Web mengizinkan
apresiasi yang kuat dan terinstitusi oleh konteks pengetahuan (apa yang
diasumsikan, apa metode yang dibuat, dan akhirnya apa tujuan sosial dan politis
pengetahuan itu dibuat). Metadata seperti itu penting di evaluasi heuristis
dari ilmu pengetahuan, dan Web menyediakan peluang untuk memahami sejarah
sebuah pengetahuan, dan kontribusi yang sejarah itu buat tentang
kepercayaannya.
Satu tujuan dari Web adalah
untuk memfasilitasi pembahasan rasional ide, daripada serangan ad hominen yang
penuh dendam yang membuat terlalu banyak yang sering disebut debat.
0 komentar:
Posting Komentar