PENYIMPANGAN PERILAKU REMAJA
DAN
KENAKALAN REMAJA
MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah
Ilmu Sosial Dasar
Dosen :
Edi Fakhri, SS., M.Sos
Disusun oleh :
Saviera Andriany 56415443
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
BEKASI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga
saya dapat menyelesaian makalah yang berjudul “Penyimpangan Perilaku Remaja dan
Kenakalan Remaja” hingga akhir.
Makalah ini
telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat
bagi para pembaca.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki, kekurangan pasti
masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...................................................................................
i
Daftar Isi............................................................................................ ii
Daftar Isi............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang..............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................... 2
BAB II LATAR BELAKANG
2.1 Pengertian Penyimpangan Remaja............................................2
2.2 Pembahasan..............................................................................2 - 5
2.2 Pembahasan..............................................................................2 - 5
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...................................................................................5
3.2 Saran.............................................................................................6
Daftar Pustaka.....................................................................................6
3.2 Saran.............................................................................................6
Daftar Pustaka.....................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan
menjunjung tinggi norma dan agama. Kekayaan akan budaya ini tak lantas membuat
masyarakat berlomba-lomba untuk menjaga dan melestarikannya. Kalangan muda
sebaliknya, berbondong-bondong mengikuti jejak negara lain yang memiliki
perbedaan budaya dan norma yang berlaku di Indonesia.
Era globalisasi seakan menjadi masa yang kritis bagi
kaum muda yang sedang mencari jati dirinya. Banyak budaya negara lain yang
masuk dan bukan hanya dijadikan pembelajaran sebagai pengetahuan namun kaum
muda berusaha dengan keras untuk menerapkan budaya tersebut dikehidupan
sehari-hari yang justru bertolak belakang dengan budaya Indonesia.
Globalisasi hampir tidak dapat dicegah, karena
kemajuan teknologi yang pesat sangat mempengaruhi globalisasi. Keingintahuan
kaum muda yang sangat tinggi terhadap sesuatu hal yang baru tidak diimbangi
dengan dasar pendidikan agama atau pemantapan norma-norma yang berlaku
diIndonesia, sehingga kaum muda dengan mudah menerima sesuatu yang mereka lihat
dan mereka anggap mengagumkan tanpa adanya penyaringan.
Sikap kaum muda yang menerima dan menerapkan
secara langsung budaya negara lain yang mereka lihat membuat para remaja
mengalami penyimpangan yang akhirnya dapat menimbulkan masalah sosial. Masalah
sosial yang dialami ini dapat berupa kenakalan remaja yang memiliki beberapa
tingkatan. Tingkatan ini bergantung kepada seberapa besar dan banyak norma yang
dilanggar oleh remaja itu sendiri.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan masa remaja?
2.
Jelaskan mengenai pembagian masa remaja?!
3.
Sebutkan penyimpangan yang dilakukan oleh para
remaja?!
4.
Apa penyebab terjadinya penyimpangan?
1.2
TUJUAN PENULISAN
1.
Menjelaskan tentang definisi masa remaja
2.
Mendeskripsikan pembagian masa remaja
3.
Menyebutkan penyimpangan yang dilakukan oleh para
remaja
4.
Menyebutkan penyebab terjadinya penyimpangan remaja
1.3
MANFAAT PENULISAN
1.
Makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan
mengenai penyimpangan remaja
2.
Para pembaca dapat mengetahui penyebab terjadinya
penyimpangan remaja
3.
Makalah ini dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki
makalah yang akan dibuat selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN MASA REMAJA
Remaja berasal dari kata latin yaitu adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas mencaku
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa namun tidak dapat pula disebut
anak-anak.
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa namun tidak lagi memiliki status anak-anak. Pada masa
ini manusia mengalami perkembangan dalam semua aspek untuk memasuki masa
dewasa.
Masa remaja atau dapat disebut juga masa sosial biasanya dimulai dari
umur 12 tahun atau 13 tahun sampai dengan 20 tahun atau 21 tahun. Masa ini
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu masa pra remaja, masa remaja, dan masa remaja
akhir. Pada ketiga masa ini seorang individu memiliki sifat-sifat khas yang
menentukan kehidupan individu dalam masyarakat.
Pada masa ini seorang individu mengalami perubahan secara jasmani dan psikologis.
Perubahan jasmani ditandai dengan perubahan fisik yang menunjukkan kematangan
seksual dengan timbulnya gejala-gejala secara biologis yakni pubertas.
Perubahan ini merupakan tanda akhir masa anak-anak, yang berakibat pada
peningkatan pertumbuhan terhadap berat dan tinggi badan, perubahan dalam
proporsi dan bentuk tubuh, dan pencapaian kematangan seksual. Pubertas dimulai
dengan peningkatan tajam pada hormon seks, kemudian perubahan fisik ini
memberikan pengaruh terhadap emosi remaja tersebut hingga semakin sensitif dan
suasana hati yang cepat berubah. Mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin
yang dapat membawa perubahan cepat dalam diri remaja yang seringkali
perubahan-perubahan yang cepat ini belum mereka pahami dehingga dapat
menimbulkan rasa ragu-ragu, kurang pasti dan bersifat malu.
Perubahan secara psikologis, masa remaja merupakan masa penyempurnaan
dari perkembangan pada tahap-tahap sebelumnya. Puncak perkembangan jiwa
tersebut ditandai dengan adanya proses dari kondisi entropy ke kondisi
negentropy. Entropy adalah keadaan dimana kesadaran manusia belum tersusun
rapi. Meskipun seseorang telah memiliki banyak pengetahuan, perasaan dan
lain-lain, namun hal tersebut belum saling terkait dengan baik. Negantropy
adalah keadaan dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, sehingga pengetahuan
yang dimiliki seseorang saling terkait, yang akhirnya mengakibatkan orang yang
bersangkutan merasa dirinya sebagai kesatuan yang utuh dan dapat bertindak
sesuai kemauan, sehingga mempunyai tanggung jawab dan semangat kerja yang
tinggi.
Pada masa ini, individu belum mampu menguasai fungsi fisik maupun
psikisnya. Pada masa ini pula seorang individu mulai merasakan rindu puja.
Remaja mulai menyadari akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada
masa-masa sebelumnya. Pada masa ini remaja mengalami kegoncangan batin, sebab
masa ini mereka sudah tidak mau mengikuti pedoman kekanak-kanakan namun juga
belum mempunyai pedoman baru. Pada masa ini seorang remaja sudah mulai
melakukan penentuan pedoman hidup. Dalam proses pemilihan pedoman hidup remaja
akan mengalami jatuh bangun. Jadi mereka harus menguji nilai-nilai yang
dipilihnya dalam kehidupan praktis dimasyarakat. Setelah diketahui bahwa
nilai-nilai yang dipilihnya itu tahan uji, maka mereka akan memilih pendirian
hidupnya. Setelah mereka dapat menemukan pendirian hidup dan telah terpenuhi
tugas-tugas pertumbuhan masa remaja maka mereka telah mencapai masa remaja
akhir dan mulailah individu ini memasuki masa dewasa awal.
2.2 PENYIMPANGAN
REMAJA
Masa pencarian jati diri yang disertai keinginan yang tinggi untuk menemukan
pedoman hidup seringkali menimbulkan penyimpangan yang dilakukan oleh remaja
tersebut. Pada masa ini disebut juga masa labil, karena emosi yang cenderung
mudah berubah membuat para remaja bersikap tidak ingin diatur dan cenderung
ingin memberontak saat merasa tekanan yang berlebih. Tekanan untuk melakukan
sesuatu yang tidak diinginkan membuat remaja memberontak dan melakukan
kenakalan yang lain.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Berikut adalah contoh kenakalan
remaja :
1.
Seks Bebas
Sudah menjadi rahasia umum jika seks bebas telah
terjadi di kalangan remaja di Indonesia. Dampak buruk yang terjadi dari seks
bebas adalah kehamilan yang terjadi pada remaja, dibuktikan dengan banyaknya
kasus pembuangan bayi yang sebagian besar alasannya adalah karena kehamilan
yang tidak diinginkan dan para pelakunya sebagian besar adalah para remaja yang
belum siap secara mental untuk menghadapi respon lingkungannya akibat dari apa
yang dia perbuat. Adapun kehamilan muda yang lebih dahulu diketahui oleh orang
tua pelaku, lalu nikah paksa pun dilakukan. Pernikahan yang tidak didasari oleh
cinta dan kemampuan untuk mencari materi untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya
akan menimbulkan masalah sosial yang baru.
Adapun remaja yang hamil namun tidak mengetahui
siapa ayah biologis dari bayi yang sedang dikandungnya karena hubungan seks
bebas yang tidak hanya dilakukan oleh satu pasangan.
Seks bebas pun mempunyai dampak lain, yaitu
membawa penyakit HIV/AIDS yang sampai saat ini penyembuhannya masih cukup sulit
atau bahkan berujung kematian.
2.
Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas sebetulnya sudah memenuhi segala
aspek dari penyimpangan sikap para remaja. Banyak dampak negatif yang diperoleh
dari pergaulan bebas, misalnya merokok, rokok sebetulnya bukanlah hal yang
wajar jika para remaja yang melakukannya. Namun semakin bebasnya pergaulan para
remaja membuat mereka mengenal rokok, minuman keras dan seks bebas.
Pergaulan bebas ini juga menimbulkan sikap yang
tidak baik, karena masa remaja yang menjadi proses penemuan jati diri ini menuntut
remaja mencari segala sesuatu yang baru dan menarik hati. Remaja juga cenderung
memiliki perasaan yang sangat sensitif, keberanian yang muncul tanpa ada
tanggung jawab juga akan memberikan dampak negatif. Sudah ada kasus pembunuhan
yang dilakukan oleh dengan motid balas dendam, hal ini menjadi bukti bahwa
remaja memiliki emosi yang labil dan tidak dapat berpikir panjang.
2.3 FAKTOR
PENYEBAB PENYIMPANGAN REMAJA
Kenakalan remaja pada dasarnya berpangkal pada diri
sendiri. Namun faktor-faktor pendukung lainnya juga dapat menjadi penyebab
terjadinya penyimpangan remaja, seperti :
1.
Lingkungan rumah dan sekolah
2.
Kesenjangan sosial
3.
Kondisi ekonomi
4.
Banyaknya lagu-lagu yang
mengandung hal-hal buruk yang bersifat pornografis
5.
Mudahnya mengakses video dan
gambar porno melalui internet
6.
Menggunakan media sosial
sebagai media pelampiasan emosi
7.
Mudah terpengaruh atau
lemahnya kepribadian remaja
8.
Kurangnya pantauan dari
orang dewasa
9.
Tindak kekerasan dan
kriminalitas
10.
Adanya tekanan untuk
mencapai sesuatu yang tidak diinginkan oleh remaja tersebut
2.4 CARA
PENCEGAHAN TERJADINYA KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja atau penyimpangan pada remaja sejatinya dapat dicegah,
salah satunya dengan cara sebagai berikut :
1. Perlunya pembelajaran agama yang dilakukan sejak dini seperti, pendidikan
ibadah, pembinaan akhlak, dan rutinitas ibadah.
2.
Perlunya kasih sayang dan
perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
3.
Adanya pengawasan dari orang
tua yang tidak bersifat mengekang
4.
Pengawasan yang intensif
terhadap media komunikasi seperti, televisi, radio, handphone, dan jaringan
sosial.
5. Posisi orang tua sebagai teman yang dapat memberikan rasa nyaman saat
remaja menuangkan curahan hati.
Perhatian khusus dan pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat
terhadap remaja merupakan faktor penting bagi kebebasan remaja dikehidupan
selanjutnya. Selain itu perlu adanya kerja sama dari remaja itu sendiri, orang
tua, guru, dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja dibidang
pendidikan dan dibidang lainnya dapat dilalui secara terarah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Masa remaja
merupakan masa transisi dimana seorang individu sudah tidak ingin menggunakan
pedoman kekanak-kanakan namun belum memiliki pedoman yang baru. Pada masa ini
seorang individu akan memiliki emosi yang labil dan cenderung akan memberontak
jika dirinya merasa tertekan atau adanya suatu pemaksaan kehendak.
Seorang
remaja jika memilih pergaulan yang salah maka akan membawa dampak buruk bagi
kelangsungan hidupnya. Bukan hanya akan merugikan diri sendiri tetapi
penyimpangan yang dilakukan oleh seorang remaja akan berdampak buruk pula bagi
orang lain.
Kenakalan
remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang sebetulnya faktor ini akan
berdampak baik jika ada pengawasan khusus dari orang tua.
1.2 SARAN
Sebagai orang tua atau pihak yang dapat mempengaruhi, sebaiknya memberikan
pengawasan yang lebih namun tidak bersifat mengekang. Karena jika semakin
merasa dikekang maka seorang remaja akan semakin penasaran dan keinginannya
untuk melawan sengatlah besar. Oleh karena itu perhatikan setiap gerak-geriknya
dan pergaulannya.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar