Globalisasi memiliki pengaruh
besar terhadap kehidupan masyarakat dunia. Semua orang saling berlomba-lomba untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing, khususnya dikota Metropolitan.
Hampir seluruh kota-kota besar diseluruh dunia menjadi kota yang tak pernah
tidur. Aktivitas ditengah kota yang sangat padat menjadi penyebab utama
keramaian tengah kota, hal ini membuktikan kegiatan penduduk kota yang tak
mengenal waktu. Pekerjaan yang memakan waktu kian menimbulkan kepenatan. Hal
ini membuat banyak penduduk kota yang mencari hiburan ditengah kesibukan yang
melanda.
Memilih sinema sebagai
hiburan sesaat ditengah kegiatan yang menumpuk sekiranya sangat efektif karena
tidak memakan waktu yang lama dan juga tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam
untuk menonton sebuah sinema. Menyaksikan sinema bersama rekan, keluarga
ataupun sendiri menjadi salah satu hiburan yang paling pas ditengah kota yang
padat.
Secara harfiah sinema(film)
adalah Cinemathographie yang berasal
dari Cinema + thos = phytos (cahaya)
+ graphie = grhap (tulisan / gambar /
citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya.
Perkembangan film memiliki
perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi film seperti film
dimasa kini yang kaya akan efek dan sangat mudah didapatkan sebagai media
hiburan. Perkembangan film dimulai ketika digunakannya alat kinetoskop temuan
Thomas Alfa Edison yang pada masa itu digunakan leh penonton individual, film
awalnya masih bisu dan tidak berwarna. Hingga pada tahun 1927 teknologi sudah
cukup mumpuni untuk memproduksi film bicara yang dialognya dapat didengar
secara langsung, namun masih hitam putih.
Diera ini terdapat ragam film
yang diputar, adapun film yang mengadopsi dari kisah nyata, novel ataupun karya
tulis lainnya. Keanekaragaman film yang diproduksi inilah yang membuat film
menjadi salah satu hiburan yang paling dicari karena semua jalan cerita atau
alurnya berbeda antara film yang satu dengan yang lain. Sehingga rasa bosan
yang muncul dalam menonton film sangat sedikit.
Sumber :
https://www.wikipedia.org/
http://www.revistaapolice.com.br/2016/02/o-mercado-de-seguros-encontra-a-setima-arte/ - Gambar
0 komentar:
Posting Komentar