Kamu, kamu begitu sempurna. Kamu cantik,
pintar dan kamu segalanya untuk dia. Tapi ku pikir, kamu terlalu ceroboh untuk
melepasnya. Aku paham, mungkin kamu jenuh atau mungkin kamu telah memiliki
orang lain untuk menduduki hatimu. Tapi apa kamu sadar seberapa besar dia
menyayangi mu?
Dia, dia adalah orang yang sangat
aku kagumi, aku suka padanya dan hampir saja aku manyayanginya. Jika aku tidak
bergegas untuk sadar diri, mungkin sekarang aku sudah terjatuh dan mungkin
sulit untuk ku bangkit. Untung saja otak ku tidak sepasrah hatiku. Aku tidak
ingin jatuh ke lubang yang sama seperti dulu.
Aku menyukainya, sampai sekarang
pun aku sangat mengaguminya. Sorot matanya, kepintarannya, segalanya. Tapi ingat,
aku hanya menyukainya tidak menyayanginya.
Kamu tau apa yang paling aku suka
darinya? Kurasa tidak. Tapi aku yakin kamu mengetahui apa yang kurasa, tapi
kamu tidak tahu apa alasanku menyukainya.
Biar ku perjelas, aku menyukainya
saat aku melihat tatapannya, sorot matanya yang begitu tajam menunjukan kasih
sayangnya kepadamu. Tatapannya yang begitu hangat saat dia menatapmu. Cara dia
menyayangimu dalam diamnya, dalam sabarnya. Aku menyukainya karena cara dia
berhubungan denganmu. Mungkin aku tidak mengenal lebih jauh hubungan yang
kalian jalin. Aku tidak tahu suka duka yang kamu alami bersamanya, aku tidak
tahu apa yang membuatmu jenuh hingga kamu yakin untuk melepasnya. Yang aku tahu
hanyalah sorot mata itu, sorot mata yang meyakiniku bahwa dia benar benar
menyayangimu. Hingga kini saat kamu telah melepasnya, aku yakin dia masih
menyayangimu. Aku juga yakin, dia tidak peduli dengan apa yang terjadi diantara
kalian, dia tidak peduli apakah dia akan mendapatkan timbal balik darimu. Aku
yakin dia hanya mengikuti hatinya, perasaannya yang masih jatuh didasar hatimu.
Mungkin karena kesempurnaanmulah yang membuat dia tidak dapat bangkit dan
memilih untuk diam didalam sana.
Dia bersemayam dalam diamnya,
tetap menyayangimu selama dia sanggup untuk menjalaninya. Aku tidak pernah
berdoa agar dia dapat cepat melupakanmu, aku hanya berdoa agar dia mendapat
keteguhan hati walau aku tau hatinya sudah begitu tangguh untuk menjalani
semuanya.
Aku tidak akan memaksamu untuk
kembali padanya sedangkan ku tahu sudah ada orang lain yang menduduki posisinya
dulu dihatimu.
Maaf jika aku terlalu merasa
paling tahu segalanya, tapi aku menulis dengan apa yang ku lihat dan apa yang
kurasa. Maaf juga jika yang kulihat dan ku rasa adalah sebuah kesalahan.
0 komentar:
Posting Komentar