Rabu, 23 Mei 2012

11:10:00 PM
Aku mencintaimu, sejak mataku melihat matamu. Aku mencintaimu, sejak telingaku mendengar suaramu. Aku mencintaimu, sejak aku bertemu denganmu. Aku mencintaimu, dan aku berharap Tuhan akan memberikan kemudahan agar kita dapat bersatu. Aku berharap suatu hari nanti kita akan selalu bersama dalam suka atau pun duka.

Aku terus berusaha walaupun aku selalu gagal. Aku memang bukan yang terbaik, tapi aku melakukan yang terbaik untukmu, hanya untukmu. Sampai suatu hari aku berhasil membuka sedikit celah yang ada dihatimu, setelah sekian lama aku menanti saat bahagia ini. Walaupun hanya sebuah celah, tapi aku sangat bahagia, karena aku yakin celah itu lambat laun akan membesar dan mampu aku masuki.

Tapi kebahagiaan yang aku harapkan, kebahagiaan yang aku nanti, harapan demi harapan yang aku susun dengan bantuan kesabaran, sirnalah sudah, hancur, hilang tak tersisa bak pasir yang diterpa angin.
Dia, dia yang tak pernah kuharapkan kedatangannya, dia yang datang diantara aku dan kamu. Dia yang membuat aku menangis, menjerit dan merintih. Dia yang secara tiba-tiba datang dan menghancurkan semuanya. Dia yang kusayang, dia yang ku banggakan datang untuk membawamu pergi jauh dari hidupku. Dia yang menampung semua keluh kisahku, dia yang menyemangatiku disaat aku mulai tertatih. Tapi dia pula yang mengambil semua yang ku harapkan. Dia, dia yang bersamamu kini adalah sahabatku,sahabat karibku yang tau segala isi hatiku.

Tak mampu kuhilangkan semua ingatanku tentang dia dan dirimu. Tak mampu ku mengobati perihnya hatiku. Tak mampu aku melupakan ini semua. Tapi aku mampu berteima kasih kepadanya, karena dia lah satu satunya orang yang telah membuatku melayang dan menjatuhkanku kembali.

0 komentar:

Posting Komentar