Selasa, 14 Januari 2014

9:49:00 PM
        Ujian Nasional biasa disingkat UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah. Ujian nasional (UN) menjadi elemen penting dalam menentukan kelulusan dan juga menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan. Dari perolehan nilai pada ujian nasional kita dapat melihat gambaran kemampuan siswa di bidang akademik. Bukan hanya itu, ujian nasional juga menjadi momen sakral yang sangat menegangkan bagi sebagian siswa. Menurut sebagian siswa, ujian nasional menjadi momen sakral dikarenakan masa pembelajaran mereka ditingkat menengah atas selama 3 tahun ditentukan keberhasilannya hanya dalam waktu 3 hari, adapula standar kelulusan yang kian meningkat setiap tahunnya juga menjadi salah satu faktor.
            Ujian nasional tidak semestinya menjadi patokan utama dalam menentukan keberhasilan siswa.  Pengaruh ujian nasional sebagai penentu kelulusan siswa sebenarnya tidak sesuai. Ada beberapa faktor yang membuat saya berpendapat demikian.
            Faktor pertama, ujian nasional mengujikan beberapa mata pelajaran sebagai penentu. Padahal dalam kenyataannya, siswa tidak hanya diajarkan materi tersebut. Misalnya pendidikan kewarganegaraan (PKN) dan Agama, kedua pelajaran tersebut diajarkan oleh para guru disekolah tetapi tidak masuk kedalam daftar pengujian di ujian nasional sebagai penentu kelulusan sedangkan selama ini tujuan kita belajar untuk meraih kelulusan. Jadi untuk apa kita mempelajari materi lain sedangkan faktanya yang menjadi penentu kelulusan kita hanya beberapa materi? Mengapa kita tidak difokuskan hanya kepada materi yang diujikan di ujian nasional?
            Faktor kedua, pengaruh ujian nasional sebagai penentuan kelulusan masih terlalu besar, dengan diambilnya perhitungan 60% hasil ujian nasional dan 40% hasil ujian sekolah. Padahal belajar tidak dapat dilihat hanya dari materi yang diujikan di ujian nasional. Bagaimana jika pada saat melaksanakan ujian nasional siswa sedang mengalami masalah pribadi seperti masalah dengan keluarga atau bahkan sedang sakit, tentu saja siswa tidak akan dapat mengerjakan soal-soal ujian nasional dengan baik. Hal itu dapat menimbulkan nilai yang minim bahkan ketidaklulusan. Bagaimana bisa, usaha siswa selama 3 tahun hanya ditentukan oleh ujian nasional yang berjalan selama 3 hari. Jika dalam ujian nasional siswa dinyatakan tidak lulus, itu berarti sia-sia saja siswa belajar selama 3 tahun.
            Faktor ketiga, pihak penyelenggara atau pengawas tidak mengetahui keseharian siswa disekolah. Sebenarnya, guru adalah orang yang paling mengerti bagaimana sikap, prestasi dan tingkah laku siswa disekolah maupun dikelas. Banyak siswa yang berprestasi yang akhirnya tidak lulus hanya karena gagal dalam melaksanakan ujian nasional, dan belum tentu kegagalannya dikarenakan ketidakmampuannya dalam mengerjakan soal, bisa saja kegagalannya akibat kesiapan mentaln yang kurang dalam menghadapi ujian nasional. Hal ini berkaitan dengan sedikitnya kepercayaan pada guru untuk mengawasi siswanya dalam menghadapi ujian nasional. Banyak orang mengatakan bahwa setiap ujian hanya tergantung pada isi tempurung kepala, saya sangat tidak setuju dengan pendapat ini. Tidak semua siswa akan bersikap sama ketika dihadapi dengan situasi yang sulit, ada beberapa siswa sensitif yang akan merasa takut berlebih ketika dia mendapat teguran dari pengawas ujian nasional, ketakutan berlebih itu pula yang dapat mempengaruhi hasil ujian nasional. Kebanyakan pengawas ujian nasional tidak tahu dan mungkin tidak ingin tahu apakah siswa yang diawas oleh mereka jujur atau tidak. Pengawas akan bersikap subjektif pada para siswa. Misalnya ada seorang siswa berprestasi yang sangat gugup dalam menghadapi ujian nasional sehingga dapat menimbulkan gerak-gerik yang mencurigakan, hal ini akan memancing pengawas untuk menegur siswa tersebut, teguran itu hanya akan menambah beban bagi siswa tersebut. Sedangkan ada pula siswa yang terlihat santai padahal dia melakukan kecurangan dan tidak ditegur oleh pengawas. Hal tersebut hanya dapat menurunkan mental siswa.

            Seharusnya keputusan kelulusan siswa bukan ditentukan oleh hasil ujian nasional melainkan pihak sekolah yang lebih tahu bagaimana sikap dan prestasi setiap siswanya. Seharusnya beri kesempatan kepada pihak sekolah untuk menentukan siapa yang pantas lulus. Dari tiga faktor diatas juga dapat disimpulkan bahwa ujian nasional tidak dapat dijadikan tolak ukur utama untuk menentukan kelulusan siswa.


Writen by Saviera Andriany
Contoh essay tentang Ujian Nasional

0 komentar:

Posting Komentar