Menjalani hidup dengan
berpegang teguh pada agama yang diyakini benar, bukanlah hal yang sulit namun
bukan juga perkara yang mudah untuk diimplementasikan dalam kehidupan. Tak ada
satu orang pun didunia yang mampu mengukur seberapa dalam keyakinan seseorang
dalam beragama. Tak ada yang mampu menafsirkan seberapa besar penghayatan
terhadap agama yang dilakukan oleh individu. Menerka-nerka hal ini sama dengan
mencoba menghitung bintang diangkasa, sesuatu yang mustahil dilakukan.
Namun tak jarang seseorang menerka-nerka dengan cara memperhatikan perilaku orang lain dalam melakukan interaksi sosial. Sering kali perilaku sosial dijadikan parameter seberapa besar religiusitas seseorang, hal ini tidaklah salah karena semua agama pastilah mengajarkan hal-hal baik. Ketika seseorang telah mengamalkan segala keyakinannya dalam berinteraksi sosial, perilaku sosial yang buruk mungkin saja dapat dihindari. Namun tidak menutup kemungkinan seseorang akan melakukan suatu kesalahan. Perilaku sosial yang buruk merupakan sebuah kesalahan karena dengan ini seseorang dapat menimbulkan masalah sosial yang akan berdampak negatif untuk dirinya sendiri.
Memandang rendah orang lain merupakan salah satu perilaku sosial yang buruk. Selain menyakiti hati seseorang yang direndahkan, sikap ini juga akan memberikan cerminan buruk terhadap individu yang melakukannya. Ketika individu dicap sebagai orang yang tidak baik karena memiliki perilaku sosial yang buruk maka besar kemungkinan individu tersebut tidak akan diterima dalam kelompok masyarakat tertentu, atau setidaknya dikucilkan. Dalam agama islam tidak ada perbedaan antar manusia melainkan ketaqwaannya, jadi jika seseorang mendalami agama islam dengan baik dan benar maka kemungkinan untuk merendahkan orang lain cukup kecil.
Kembali pada prinsip hidup
masing-masing, seseorang yang memiliki religiusitas yang tinggi akan lebih
memikirkan dampak apa yang akan terjadi saat melakukan sesuatu hal, sehingga
perilaku sosial yang tidak baik dapat dicegah.
0 komentar:
Posting Komentar