Sekedar ingin mengisi waktu, saya membuka file-file lama yang tersimpan dalam laptop. Terlihat begitu banyak folder dan file yang ada, namun ada satu file yang menarik perhatian saya yang berjudul "KISAH PILU ANAK JALANAN". Dengan rasa penasaran yang cukup besar saya mulai membuka lalu membaca isi document itu. Setelah membacanya mengingatkan saya pada tiga tahun lalu. Saya dan beberapa teman saya melakukan penelitian mengenai anak jalanan dengan metode terjun langsung kelapangan.
Dalam pengumpulan data bukanlah hal yang mudah mengingat ini pengalaman pertama saya dalam mewawancarai anak jalanan. Teringat dulu pada saat kami mencoba berkali kali untuk mewawancarai mereka (anak jalanan) tak sedikit yang menolak permintaan kami. Dan sampai pada akhirnya kami menjumpai seorang anak yang kebetulan ingin kami wawancarai.
Salah kami pada saat itu kami mewawancarainya ditengah keramaian sehingga tak sedikit mata yang tertuju pada kami. Sampai pada saat sesi terakhir wawancara salah satu dari teman saya memberi tahu bahwa ada dua orang yang berpenampilan seperti preman yang sejak pertama kami melakukan wawancara mereka memperhatikan kami dengan waspada. Mendengar berita itu, saya dan teman teman memutuskan untuk menyudahi wawancara untuk mencari keamanan tidak lupa sama memberi sedikit uang sebagai ucapan terima kasih pada anak tersebut. Sebelumnya kami menyempatkan diri untuk mengambil gambar bersama anak jalanan.
Berikut adalah data yang kami dapat dari wawancara tempo dulu.
BIODATA
Nama : Anggita
Tempat Tanggal Lahir : Cirebon,
21 Juni 1998
Umur : 13 tahun
Anak ke- : Anak ke 4
Alamat : Pintu Air
Pekerjaan : Pengamen Jalanan
Pendidikan Terakhir : Sekolah
Dasar
Nama
Ayah : Alm. Sumardi
Ibu : Almh. Sri
Cita cita : pegawai kantoran
Hobi : Bernyanyi
Pendapatan : Rp10.000-Rp20.000/hari
DIALOG WAWANCARA
Nama lengkap ade siapa ?
Jawab : Nama saya Anggita
Ade biasa dipanggil apa ?
Jawab
: Saya biasa dipanggil Anggi
Anggi berasal dari kota mana ?
Jawab : Aku asli orang Cirebon
Umur anggi sekarang berapa tahun ?
Jawab : Sekarang umur aku 13 tahun
Anggi lahir tanggal berapa ?
Jawab :
Aku lahir tanggal 21 juni kak.
Anggi kesini sama siapa ?
Jawab : Aku kesini sendiri kak.
Kamu kesini naik apa ?
Jawab : Aku naik bengawan kak
Sekarang disini tinggal sama siapa ?
Jawab : Aku tinggal sama temen aku namanya indah
kak.
Alamat rumah indah dimana de ?
Jawab : Didekat pintu air kak.
Sebelum ke kota ini, apa kamu pernah
bersekolah ?
Jawab : Saya pernah dulu pernah sekolah kak.
Kamu sekolah sampai kelas berapa ?
Jawab : Aku sekolah cuma sampai kelas enam SD kak.
Kenapa kamu tidak melanjutkan sekolah
lagi ?
Jawab : Tidak ada biaya kak.
Sekarang orang tua kamu ada dimana ?
Jawab : Orang tua aku sudah meninggal dunia.
Maaf sebelumnya, sejak kapam orang tua
kamu meninggal dunia ?
Jawab : Sejak aku berumur 9 tahun kak.
Lalu empat tahun belakangan kamu di asuh
oleh siapa ?
Jawab :
Aku di urus sama nenek.
Sekarang nenek kamu ada dimana ?
Jawab : Nenek aku juga sudah meninggal dunia, 3
bulan lalu.
Kamu berapa bersaudara ?
Jawab : Aku empat bersaudara kak.
Kamu anak keberapa ?
Jawab : Aku anak terakhir kak.
Sekarang kamu bekerja apa ?
Jawab : Aku bekerja sebagai pengamen jalanan kak.
Apa kamu punya pekerjaan lain selain
mengamen ?
Jawab : Aku punya pekerjaan lain, yaitu sebagai
buruh cuci piring.
Apa sih suka dukanya sebagai pengamen
jalanan ?
Jawab : Sukanya saat aku sedang bernyanyi, kaena
bernyanyi adalah hobiku.Dukanya adalah saat ada beberapa orang yang jijik melihatku.
Cita-cita
kamu ingin menjadi apa ?
Jawab : Aku
ingin sekali menjadi pegawai kak.
ULASAN
Embun pagi masih bergelayut pada tangkai
daun yang hijau, matahari pun masih bersembunyi di balik awan. Dimana orang-orang
masih enggan untuk melepas mimpi indah meraka. Namun, tidak dengan gadis itu.
Anggita, yang biasa disapa dengan anggi.
Anggi adalah seorang gadis kecil yang
belum lama tinggal dijalanan. Kehidupan keras yang memaksa gadis berumur 13
tahun itu untuk bangun lebih awal dari anak-anak lain yang sebaya dengannya.
Dia anak bungsu dari empat bersaudara. Orang tuanya telah meninggal dunia sejak
ia berumur 9 tahun. Empat tahun belakangan ini, dia diasuh oleh neneknya yang 3
bulan lalu telah meninggal dunia. Alasan itulah yang membuatnya jauh-jauh dari
kota Cirebon ke kota ini dengan niatan ingin memperbaiki nasib. Sekarang dia
tinggal dengan kedua sahabat karibnya yang bernama soleh dan indah. Nasib kedua
sahabat anggi itu pun tidak jauh berbeda dengan anggi. Tapi sejauh ini apa yang
terjadi dengannya bukan lah yang dia harapkan.
Tepat pukul lima pagi ia berjalan dengan
membawa gitar kecil yang selalu dimainkannya untuk mendapatkan sesuap nasi.
Langkah demi langkah ia meninggalkan istana kecilnya itu yang tidak jauh dari
pintu air. Setiap pagi, dia tidak langsung menjalankan tugas utamanya sebagai
pengamen jalanan. Akan tetapi, terlebih dahulu ia mencari warung-warung kecil
yang membutuhkan jasanya untuk mencuci piring. Upah yang ia dapatkan sebagai
buruh cuci piring tersebut bukanlah berupa uang, melainkan sebungkus nasi
dengan lauk pauk seadanya. “Lumayanlah kak, bisa buat nahan laper” ujarnya
lirih.
Matahari mulai
menampakan diri diantara awan-awan putih. Anggi bergegas menuju tempat dimana
ia biasa mengamen. Dia berlari kesana kemari untuk mengejar angkutan umum.
Dengan penuh semangat ia terus memetik gitar kecilnya tersebut. Pendapatan dari
mengamen dalam satu hari tidak lebih dari 10-20 ribu rupiah.
Menjadi pengamen
jalanan juga ada suka dukanya. Sukanya adalah dikala ia sedang bernyanyi dan
menghibur orang, karena bernyanyi adalah hobbinya. Dukanya apabila ada
seseorang yang memandangnya dengan pandangan yang hina ataupun jijik padanya.
Sebagai anak jalanan
tidak menutup kemungkinan untuk mempunyai harapan dan cita-cita. Dia berharap
suatu saat nanti dia dapat melanjutkan pendidikannya yang berakhir di bangku
sekolah dasar. “Aku sih pengen banget jadi pegawai kantoran yang gajinya
besar-besar” curahnya.
FOTO-FOTO
Berikut adalah gambar yang berhasil kami abadikan bersama mereka. (Anggi yang mengenakan kaos hitam).
Sesungguhnya setiap manusia memiliki takdir yang berbeda-beda.Takdir manusia dapat diubah berdasarkan usaha yang dilakukan setiap individu. Bersyukur adalah hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mendapatkan seonggok kebahagiaan yang sangat sederhana. Menata masa depan dengan lebih baik. Mencoba berpikir bahwa masih banyak orang diluar sana yang menginginkan kehidupan yang kita miliki sekarang, masih banyak orang yang kurang beruntung seperti mereka. Semoga kalian mendapat kebahagiaan dan masa depan yang lebih cerah. aamiin
0 komentar:
Posting Komentar