Aku merasa sendiri ditengah keramaian. Tak ada satu orang pun yang tau isi hatiku. Tak ada satu orang pun yang tau persis apa yang kurasakan. Tapi itu semua adalah pilihanku karena aku tak mau dan tak pernah menceritakan semua isi hatiku. Aku hanya membiarkan mereka (sahabatku) menerka-nerka apa yang sebenarnya ku rasa. Aku bukan tidak percaya kepada mereka, hanya saja aku merasa janggal ketika ada seseorang yang mengetahui rahasiaku.
Aku hanya bisa berusaha menjadi teman yang baik, pendengar yang baik dan juga penasihat yang baik. Mungkin masih ada segelintir kata yang menggores luka. Tapi aku hanya berbicara berdasarkan hati dan analisaku. Aku berbicara dengan fakta yang ada yang mungkin fakta itulah yang membuat orang lain tergores hatinya.
Aku bukanlah orang yang sempurna, pintar dan tau segalanya. Tapi aku hanya berusaha untuk tidak terlihat bodoh dihadapan orang lain terutama 'dia'. Mungkin masih banyak sikap dan sifatku yang membuat aku sendiri terlihat bodoh, tapi aku hanya manusia yang hanya bisa berusaha.
Aku hanya manusia, punya hati dan perasaan. Aku selalu tersenyum didepan orang banyak, aku selalu tertawa lepas seperti tak ada beban. Aku selalu berhasil menguatkan hati orang lain, menumbuhkan semangat orang lain dan membuat orang lain tersenyum. Tapi aku pun menyadari, aku hanyalah seorang munafik yang selalu menyembunyikan perasaannya sendiri. Aku selalu tersenyum ketika hatiku menangis, karena aku tak mau orang lain melihat kesedihanku, melihat air mataku. Karena aku pikir itu semua adalah kelemahanku dan aku tak mau orang lain mengetahui hal itu. Mungkin dengan mudah aku menguatkan orang lain, menumbuhkan semangat orang lain tanpa ku sadari aku tidak sanggup melakukan hal itu semudah yang kulakukan kepada orang lain. Aku berusaha keras untuk menguatkan diriku sendiri. Berjuang sendiri tanpa ada satu orang pun yang tau. Tapi sejauh ini aku masih sanggupmelakukan itu semua, aku pun nyaman dengan semua keadaan ini, aku 'bahagia' dengan semuanya walaupun kata 'bahagia' bukanlah kata yang sepenuhnya terucap dari hati.
Aku bukanlah Tuhan yang selalu benar, aku juga bukan Tuhan yang memiliki segala kesempurnaan. Aku hanya manusia biasa yang mungkin banyak orang yang membenciku, banyak orang yang tidak menginginkan keberadaanku. Tapi aku disini, hidup untuk orang yang mencintaiku bukan untuk orang yang membenciku. Aku tidak peduli kepada mereka yang membenciku karena bagiku memikirkan orang yang membenciku hanya akan membuang-buang waktu.
0 komentar:
Posting Komentar